Jumat, 02 Januari 2009

Makan Siang Yang Ternoda....

Dengan perut kosong karena belum diisi sejak pagi saya beranjak menuju tempat makan terdekat dari kosan. Dalam benak saya saat itu terpikir beberapa tempat untuk makan siang seperti Kantin Bulan yang hanya berjarak beberapa rumah dari kosan, Rumah Makan Padang yang ada di pinggir jalan besar atau Pecel Lele yang nongkrong di pagar belakang kampus. Setelah berpikir sebentar saya sandang tas dan berjalan menuju Rumah Makan Padang. Bukan karena saya orang Padang makanya saya lebih memilih Rumah Makan Padang, akan tetapi karena saat itu dengan kondisi kelaparan saya berpikir bahwa badan ini berhak atas sesuatu yang nikmat untuk makan siang, dan tidak ada yang berani membantah bahwa masakan Padang adalah salah satu yang ternikmat di negeri ini.



Tanpa basa basi saya langsung memesan satu bungkus nasi lengkap dengan sayur daun singkong dan ikan goreng balado plus tempe. Air liur saya sudah menitik membayangkan nikmatnya makan siang yang akan masuk ke perut ini. Sebelum meninggalkan kasir tak lupa saya meminta air putih dalam kantong plastik untuk bekal minum saya nanti.

Singkat cerita sampailah saya di kampus dengan nasi bungkus dalam tas. Dengan tak sabar segera saya buka tas untuk mengambil nasi bungkus. Perasaan mulai tak enak ketika terlihat tetesan air dari sudut bawah tas.... Jangan jangan.......

Segera saja saya keluarkan nasi itu... Benar ternyata, di dalam bungkusan nasi tadi telah tergenang air. Rupanya air minum yang saya pesan bocor plastiknya sehingga isinya keluar dan menggenangi kantong plastik...

Sial!!! Buru2 saya keluarkan nasi bungkus dan saya singkirikan kantong plastik penuh air tadi jauh2. Dalam hati saya berharap agar nasi tadi tidak apa2 dan masih bisa dimakan. Perlahan saya buka bungkusan dan menilik isinya. Alhamdulillah masih utuh... Tapi kelegaan saya berubah jadi kekecewaan karena segera setelah saya mulai memakan nasinya saya mendapatkan rasa hambar... Buyar sudah citarasa masakan Padang yang menggoda selera, berganti dengan rasa hambar kuah seperti kebanyakan masakan yang ada di sekitar kampus ini..

Tapi apa boleh buat, nasi sudah jadi nasi hambar. Perut tetap harus diisi kalo mau tidak masuk angin. Akhirnya saya habiskan juga nasi itu memskipun dalam hati saya merasa sangat kesal sekali. Rencana makan siang nikmat yang sempurna berubah menjadi makan siang yang ternoda.... :(

2 komentar:

dsy mengatakan...

Iboonyo lai:-D. Tp gw setuju lam, ga da yg lbh mantap dr nasi padang wkt perut sdg klaparan...tp tentunya bukan yang bkuah hambar, wkwkwk

all4m mengatakan...

ndak kan terulang lagi des
janji awak!! :D