Sabtu, 10 Januari 2009

Retracing The Taste....

Di suatu malam yang dingin, saya "diculik" oleh seorang teman ke sebuah villa di sekitar daerah Padasuka dekat terminal Cicaheum Bandung. Apalagi kalo bukan masalah komputer bervirus yang membuat saya harus rela terjaga dari tengah malam sampai pagi (hehehe....). Sebagai seseorang yang dipandang mampu maka saya tak bisa melepas tanggung jawab untuk menolong teman-teman yang kurang mengerti terhadap masalah ini..

Tapi bukanlah masalah virus komputer yang ingin saya bahas di sini, melainkan tentang sebuah minuman. Lho kok minuman? Apa hubungannya? Mungkin anda bertanya-tanya juga ya hehehe....

Jadi sekitar pukul 04.00 dinihari, di saat cuaca sedang dingin-dinginnya, salah seorang teman dari teman saya membuatkan sebuah minuman untuk saya. Pada awalnya saya tidak terlalu mempedulikan karena sedang asyik memberantas virus. Barulah saat minuman itu membahasi tenggorokan saya baru saya menyadari betapa nikmatnya minuman itu.. Ada sensasi manis, rasa kopi, krim susu yang kental dan sensasi hangat melegakan. Sayangnya saya sangat sibuk sehingga tidak sempat menanyakan apakah nama minuman yang menyegarkan itu...

Berbulan-bulan setelah kejadian itu saya berkali-kali berkunjung ke supermarket/toserba untuk mencari minuman instant yang serupa rasanya. Saya punya dugaan kuat bahwa itu adalah minuman ginseng (entah itu kopi ginseng, susu ginseng, sereal ginseng dkk). Tapi setelah saya membeli produk2 itu ternyata saya kecewa berat karena tidak ada satupun yang cocok rasanya. Ditambah lagi kenyataan bahwa teman saya memberitahukan bahwa temannya memang suka sekali mencampur-campur minuman sehingga mungkin pupus harapan saya untk mencoba minuman itu lagi.

Kemarin, dengan tidak sengaja, saya menemukan sebuah pencerahan. Awalnya karena belakangan sering masuk angin, maka saya mencari minuman jahe untuk menangkal masuk angin. Pilihan saya akhirnya jatuh pada minuman Jahe Wangi Instant



Tadi pagi ketika saya menyeduh teh untuk membuat teh manis, iseng-iseng serbuk jahe manis itu saya tambahkan ke dalam teh. Ajaibnya ketika saya coba meneguk minuman tersebut...ALAMAK....Ini minuman yang saya cari...!!!!
Memang sih rasanya masih jauh dari yang pernah saya minum karena saya mencampurnya dengan teh. Meskipun begitu, rasa dominan yang saya rasakan benar2 mirip dengan minuman misterius yang saya coba itu.

Besok saya berniat mencampurnya dengan sedikit susu dan kopi. Mudah2 an saya dapat merasakan kembali minuman yang jejaknya saya cari-cari beberapa bulan belakangan ini...

HP Malang Itu Akhirnya Harus Pensiun

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari post saya di link ini.

Hari Kamis 8 Januari 2009 yang lalu saat saya baru hendak berangkat ke kampus tiba-tiba HP CDMA saya berdering. Di layar menampilkan nomor telepon dengan kode awal 022 yang berarti nomor telepon lokal Bandung. Saya berharap bahwa si penelepon membawa kabar mengenai HP saya yang sudah 4 hari di servis di Nokia Care Center (NCC). Betul saja, si penelepon yang merupakan seorang wanita menyatakan dirinya dari NCC BE-Mall dan hendak mengabari saya tentang status servis HP.

Saya sangat berharap bahwa kabar yang dibawa adalah kabar baik. Namun ternyata Tuhan berkehendak lain. Si mbak-mbak dengan nada sendu (halah...) mengabarkan bahwa HP saya kalo mau hidup lagi harus diganti mesinnya yang mana akan memakan biaya sekitar 690 ribu rupiah. Saya terhenyak mendengar kabar itu. Uang segitu bagi saya bukan sesuatu yang kecil. Lagipula dengan uang segitu rasanya saya bisa membeli HP baru walaupun bukan yang terbaik. Dengan berat hari akhirnya saya katakan ke si mbak-mbak bahwa HP akan saya ambil saja dan tidak jadi saya servis.

Demikianlah pada sore harinya saya ambil HP itu di NCC BE-Mall dan dengan sedih saya pandangi tulisan Phone Restricted yang ada di layarnya. Setelah perjuangan sedemikian rupa berkeliling Bandung akhirnya saya belum bisa menyelamatkan HP malang ini....

Apa boleh buat :(

Jumat, 02 Januari 2009

Makan Siang Yang Ternoda....

Dengan perut kosong karena belum diisi sejak pagi saya beranjak menuju tempat makan terdekat dari kosan. Dalam benak saya saat itu terpikir beberapa tempat untuk makan siang seperti Kantin Bulan yang hanya berjarak beberapa rumah dari kosan, Rumah Makan Padang yang ada di pinggir jalan besar atau Pecel Lele yang nongkrong di pagar belakang kampus. Setelah berpikir sebentar saya sandang tas dan berjalan menuju Rumah Makan Padang. Bukan karena saya orang Padang makanya saya lebih memilih Rumah Makan Padang, akan tetapi karena saat itu dengan kondisi kelaparan saya berpikir bahwa badan ini berhak atas sesuatu yang nikmat untuk makan siang, dan tidak ada yang berani membantah bahwa masakan Padang adalah salah satu yang ternikmat di negeri ini.



Tanpa basa basi saya langsung memesan satu bungkus nasi lengkap dengan sayur daun singkong dan ikan goreng balado plus tempe. Air liur saya sudah menitik membayangkan nikmatnya makan siang yang akan masuk ke perut ini. Sebelum meninggalkan kasir tak lupa saya meminta air putih dalam kantong plastik untuk bekal minum saya nanti.

Singkat cerita sampailah saya di kampus dengan nasi bungkus dalam tas. Dengan tak sabar segera saya buka tas untuk mengambil nasi bungkus. Perasaan mulai tak enak ketika terlihat tetesan air dari sudut bawah tas.... Jangan jangan.......

Segera saja saya keluarkan nasi itu... Benar ternyata, di dalam bungkusan nasi tadi telah tergenang air. Rupanya air minum yang saya pesan bocor plastiknya sehingga isinya keluar dan menggenangi kantong plastik...

Sial!!! Buru2 saya keluarkan nasi bungkus dan saya singkirikan kantong plastik penuh air tadi jauh2. Dalam hati saya berharap agar nasi tadi tidak apa2 dan masih bisa dimakan. Perlahan saya buka bungkusan dan menilik isinya. Alhamdulillah masih utuh... Tapi kelegaan saya berubah jadi kekecewaan karena segera setelah saya mulai memakan nasinya saya mendapatkan rasa hambar... Buyar sudah citarasa masakan Padang yang menggoda selera, berganti dengan rasa hambar kuah seperti kebanyakan masakan yang ada di sekitar kampus ini..

Tapi apa boleh buat, nasi sudah jadi nasi hambar. Perut tetap harus diisi kalo mau tidak masuk angin. Akhirnya saya habiskan juga nasi itu memskipun dalam hati saya merasa sangat kesal sekali. Rencana makan siang nikmat yang sempurna berubah menjadi makan siang yang ternoda.... :(

Handphone Nokia Yang (hampir) Tidak bisa Dibetulkan Nokia


Dua hari yang lalu handphone saya dengan tipe Nokia 6220 (bukan yang classic tapi yang jadul) dengan tanpa permisi tiba2 macet. Di layarnya muncul tulisan Phone Restricted dan saya sama sekali tidak tahu kode untuk membuka kuncian tersebut <_<


Akhirnya setelah tidak mendapat bantuan yang memadai dari hasil googling saya memutuskan untuk mengunjungi Nokia Care Center yang ada di kota saya (Bandung).

Jadilah pada hari itu tanggal 1 Januari di saat orang masih terlelap di rumah karena kecapekan merayakan tahun baru (kenapa coba musti capek2 :p), saya berangkat dari kos ke Nokia Care Center (NCC) yang ditunjukkan oleh saudara saya yaitu di Gramedia Jl.Merdeka (pas depan Bandung Indah Plaza (BIP)). Karena hari masih relatif pagi maka hati saya senang bukan main melihat antrian yang masih kosong. Dengan segera saya hampiri mbak-mbak Customer Service (CS)-nya. Langsung saja saya utarakan masalah yang saya hadapi. Sejenak kemudian si mbak-mbak pergi berkonsultasi dengan temannya dan setelah dia kembali pada saya si mbak-mbak memberitahu bahwa HP saya tidak bisa diservis di sini karena mereka tidak memiliki software yang dibutuhkan. Si mbak-mbak menganjurkan saya agar pergi ke NCC di Bandung Electronic Center (BEC) lantai 3. Dengan berat hati saya turuti kata2 si mbak dan saya beranjak ke BEC.

Malang tak dapat dikira ternyata NCC BEC belum buka! Padahal jam sudah menunjukkan pukul 11.45. Cih....gara2 tahun baru semuanya pada telat buka ya, pikir saya.

Kira2 pukul 3 sore hari yang sama saya kembali ke NCC BEC. Demi melihat antrian yang lumayan panjang saya bermaksud membatalkan niat saya semula. Tapi karena malas bolak balik akhirnya saya ambil juga nomor antrian yang disediakan. Saya perhatikan bahwa saya mendapat nomor antrian 147 sementara papan penunjuk antrian baru menunjukkan angka 94. Tabah lam, kataku dalam hati...

Setelah sempat terkantuk2 maka tibalah saatnya saya menghadap ke CS. Sialnya dapet cowok (hahahaha....). Saya utarakan masalah saya seperti pernah saya lakukan pagi tadi. Si mas-mas sejenak memperhatikan HP saya, membuka batere, mencatat nomor IME dan nomor serial dan segera beranjak berbicara dengan teknisinya. Saat dia kembali ke saya si mas-mas langsung mengatakan bahwa HP saya tidak bisa diservis di situ karena mereka tidak punya software-nya juga.

Makjang....begini kali nasib jadi orang melarat yang gak bisa gonta-ganti HP ke model yang selalu teranyar. Sekali rusak HP nya sudah gak ada yang mau memberikan support lagi. Nasib...nasib....

Hari ke 2 (hari ini :p)saya mencoba peruntungan lagi untuk memperbaiki HP malang ini. Kali ini sehabis shalat Jumat saya langsung meluncur dengan motor pinjaman ke NCC Setiabudi. Beberapa teman menganjurkan untuk servis di sana karena katanya gak neko2. Dengan penuh harapan akhirnya saya masuk menemui mbak-mbak di sana. Sejenak setela saya menunjukkan HP dan mengutarakan masalah, si mbak langsung berbicara dengan teknisi di sana dan hasil yang didapat sama persis. KITA TIDAK PUNYA SOFTWARE NYA MASS!!!! Sial....

Dengan sepercik harapan tersisa saya nyalakan motor dan melaju ke NCC terakhir di BE MALL Jl.Naripan. Setelah mengantir kurang lebih sejam, saya mendapat giliran menemui CS (sial...cowok lagi <_< ). Bosan dengan penjelasan panjang lebar langsung saya nyalakan HP dan tunjukkan sama si mas-mas masalahnya..

Segera dia mengirimkan HP saya ke teknisi dan menyuruh saya menunggu. Dalam hati saya udah kesel abis. Kayaknya bakal sama lagi nih kejadian kayak yang sudah2 <_<.
Beberapa saat kemudian saya dipanggil. Si mas-mas memberitahu bahwa HP saya sebaiknya ditinggal dulu untuk diperiksa. Mereka bilang akan mencoba untuk melakukan update firmware dan jika tidak ada masalah maka akan beres dalam waktu 3-4 hari. Kemungkinan yang paling buruk adalah HP saya akan mati total. Dengan berat hati saya relakan lah data saya hilang asalkan HP itu ada kemungkinan bisa hidup lagi.

Saya masih blom tahu apakah HP itu akan beres atau tidak dan saya sangat heran karena bahkan yang memproduksi HP (Nokia) hampir tidak dapat memperbaiki produknya sendiri.... Aneh-aneh aja dunia ini

Bangkitnya Friendster Kami.....

Sumpah judul postingan ini cuma becanda, jadi kalo penulis/pengarang karya sastra Bangkitnya Surau Kami merasa tersinggung saya mohon maap :D

Mungkin ada yang beranggapan " Hari begini masih maen Friendster"?
Maka dengan berat hati saya akan menjawab MASIH!!
Bukan karena saya penggemar berat situs pertemanan yang dulu sempat booming itu namun ada beberapa hal yang melatar belakangi kembalinya saya mempedulikan akun Friendster yang dulu sempat saya buat.

Alkisah pada suatu hari ketika saya sedang berinternet ria, tiba2 datanglah sebuah pesan YM dari seorang teman. Secara singkat dapat saya ringkaskan pecakapan kami sebagai berikut :

Teman : Lam, kok gak bilang2 sih? Gitu ya sama teman?
Saya : He? Bilang apaan?
Teman : Kamu bntar lagi mau married ya?
Saya : MARRIED???

Waduh, married dari Hongkong pikir saya dalam hati. Lha wong ini sekolah aja kaga beres2, blo lagi keuangan yang bergantung penuh pada beasiswa pemerintah dengan waktu turun yang tak dapat diprediksi. Mau dikasi makan apa anak orang kalo married?

Saya : Wah dapet kabar dari mana tuh?
Teman : Ini ada pesan di Inbox Friendster.
Teman : Katanya kamu mau married di Jawa Tengah

JAWA TENGAH??? Apa urusan saya sama Jawa Tengah. Setau saya teman wanita saya asli keturunan ranah Minangkabau Sumatera Barat. Sedangkan saya sendiri meskipun kini ber KTP Tangerang juga berdarah asli Minangkabau.

Lagian sejak kapan saya menggunakan Friendster untuk kirim2 kabar? FYI, saya terakhir menyentuh akun Friendster saya pada bulan Juli 2006 atau sekitar 2 tahun yang lalu. Jangan2 ada yang nge-hack Friendster saya nih pikir saya dalam hati

Saya : Eh bentar ya, FS nya dicek dulu
Teman : OK

Langsung lah saya buka FS saya. Dari segi konten gak ada yang berubah. Cuma tulisannya bahasa Jepang semua. Setelah saya tukar settingan ke bahasa Inggris maka dimulailah pemeriksaan kontennya.

Sejenak kemudian saya tidak menemukan keganjilan apa2. Hanya untuk berjaga2 password lama saya tukar dengan password baru begitu juga dengan alamat email. Setelah itu saya konfirmasi ke teman saya

Saya : Ga ada apa2 dengan FS saya. Kamu yakin itu dari saya?
Teman : Masalahnya namanya sama dengan nama kamu
Saya : Apakah itu pesan dari FS dengan nama Syahteelheart (alias FS saya yang lama)
Teman : Bukan sih, tapi dari Alam. Alam yang lain kali ya....
Saya : Pfff....Semoga sih, karena kalaupun nikah mungkin saya tidak akan melakukannya dalam waktu dekat dan pasti teman2 akan saya undang...

Jadi begitulah sekelumit cerita kenapa saya akhirnya memperdulikan lagi akun FS yang sudah lama tidur lelap. Dan yang lebih penting lagi hal ini juga menyebabkan saya memperdulikan lagi Blog ini yang tanpa saya sadari telah tertidur lama...

Jadi seiring dengan Bangkitnya Friendster Kami mungkin hari ini juga bisa diperingati sebagai hari Bangkitnya Blog Kami.... hehehe